Senin, 05 Oktober 2015

khutbah 'id al adha

الخطبة الأولى:
الله أكبر  الله أكبر  الله أكبر  الله أكبر  الله أكبر  الله أكبر  الله أكبر الله أكبر  الله أكبر،
 الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا
 الحمد لله الذي جعل عيد الأضحى ضيافة لعباده الصالحين وجعل في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى.  قال الله تعالى في كتابه الكريم

Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Di pagi yang penuh keberkahan ini, kita bisa berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha.  Baru saja kita laksanakan ruku’ dan sujud sebagai wujud ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian: Marilah tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah Yang Maha Besar. Campakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkakan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Sebab apapun kebesaran yang kita sandang, kita kecil di hadapan Allah. Betapapun perkasanya kita, masih lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun hebatnya kekuasaan dan pengaruh kita, kita tidak berdaya dalam genggaman Allah Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.
Hadirin Jama’ah Idul Adha rahimakumullah..

Masalah pengorbanan, dalam lembaran sejarah kita diingatkan pada beberapa peristiwa yang menimpa Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar. Nama nabi Ibrahim diabadikan dalam al-Quran 61 kali, Demikian juga julukan yang diberikan Allah pada Nabi Ibrahim as bermacam-macam seiring dengan prestasi yang pernah diukirnya di pentas sejarah. Beliau oleh Allah diberi gelar abul anbiya’ (bapak para nabi), ulul ‘azmi (orang yang sabar dan teguh pendirian), dan khalilur rahman(kekasih Allah yang maha pengasih)Ia dijuluki abul anbiya’ karena telah melahirkan para nabi dan orang-orang sholeh. Sebagaimana firman Allah:
ôs)s9ur $uZù=yör& %[nqçR tLìÏdºtö/Î)ur $oYù=yèy_ur Îû $yJÎgÏG­ƒÍhèŒ no§qç7Y9$# |=»tGÅ6ø9$#ur (
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab.(alhadiid, 26)

Tidak banyak orang sukses mampu melahirkan orang yang sukses pula. Berbeda dengan Nabi Ibrahim as yang melahirkan dua orang nabi: nabi Ismail dan Ishaq. Dari jalur nabi ismail terlahir nabi kita muhammad saw. Dan dari jalur nabi Ishaq terlahir nabi Ya’qub dan dari nabi Ya’qub ini terlahir semua nabi yang berasal dari bani Israil, sebagaimana yang ditulis Imam Ali As-shabuni dalam kitabnya An-nubuwwah walAnbiya’.
Kemudian pertanyaan yang muncul sekarang adalah apa hikmah di balik kesuksesan Nabi Ibrahim as yang darinya terlahir tokoh-tokoh besar tersebut. Paling tidak ada 3 hal yang menjadi alasan dari rahasia tersebut, yaitu:

1. Do’a yang selalu dipanjatkan.
Disebutkan dalam al-Quran bahwa beliau senantiasa berdoa:
Éb>u ó=yd Í< z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÉÈ   
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh. Ash shaaffaat. Ayat 100
øŒÎ)ur tA$s% ãLìÏdºtö/Î) Éb>u ö@yèô_$# #x»yd t$s#t6ø9$# $YYÏB#uä ÓÍ_ö7ãYô_$#ur ¢ÓÍ_t/ur br& yç7÷è¯R tP$oYô¹F{$# ÇÌÎÈ  
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (ibrahim 35)
Doa tersebut dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as jauh sebelum beliau menikah atau sebelum mempunyai anak, beliau tak henti-hentinya meminta kepada Allah, agar dikaruniai anak yang sholeh. beliau tidak pernah putus asa dalam berdoa, dan baru pada usianya yang ke 86 tahun Allah memberikan karunia anak yang luar biasa sebagaimana yang diminta dalam doanya.
Allah menyebutkan ciri anak tersebut dengan:
çm»tRö¤±t6sù AO»n=äóÎ/ 5OŠÎ=ym ÇÊÉÊÈ
Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.(as shaaffaat, 101)
 Bagi saudara-saudara kita yang mungkin saat ini sudah memasuki usia pernikahan, bersegeralah untuk memohon kepada Allah sebagaimana doa di atas. Demikian juga para suami yang istrinya sedang hamil, jangan pernah terputus untuk memohon agar dikaruniai anak sholih, yang doa-doa mereka kelak akan menerangi kubur orang tuanya dan amal-amalnya akan mengangkat derajat orang tuanya ke sorga.
2. hikmah yang kedua adalah bahwa Nabi Ibrahim as, adalah orang yang amat mementingkan pendidikan bagi anak2nya.
 Dalam al-Quran diceritakan
4Óœ»urur !$pkÍ5 ÞO¿Ïdºtö/Î) ÏmÏ^t/ Ü>qà)÷ètƒur ¢ÓÍ_t6»tƒ ¨bÎ) ©!$# 4s"sÜô¹$# ãNä3s9 tûïÏe$!$# Ÿxsù £`è?qßJs? žwÎ) OçFRr&ur tbqßJÎ=ó¡B ÇÊÌËÈ  
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam“. (Al-Baqarah, 132)
Dan dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
÷Pr& öNçGYä. uä!#ypkà­ øŒÎ) uŽ|Øym z>qà)÷ètƒ ßNöqyJø9$# øŒÎ) tA$s% ÏmÏ^t7Ï9 $tB tbrßç7÷ès? .`ÏB Ï÷èt/ (#qä9$s% ßç7÷ètR y7yg»s9Î) tm»s9Î)ur y7ͬ!$t/#uä zO¿Ïdºtö/Î) Ÿ@ŠÏè»yJóÎ)ur t,»ysóÎ)ur $Yg»s9Î) #YÏnºur ß`øtwUur ¼ã&s! tbqßJÎ=ó¡ãB ÇÊÌÌÈ  
Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”(Albaqarah, 133)

pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan akhlaq dan agama. Sedangkan pendidikan umum merupakan pendukung dari pendidikan agama tersebut. Terpuruknya bangsa ini bukan karena sumberdaya manusianya yang kurang cerdas, tetapi karena bobroknya moral dan akhlaq. Mereka yang tidak dilandasi akhlak, dengan ilmunya akan melakukan korupsi, menyalahgunaan jabatan, dan mereka dengan kekayaannya akan menempuh segala cara demi meraih jabatan dan memuaskan nafsunya.
Pada bulan September yang lalu, kita mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yaitu adanya kecelakaan maut yang disebabkan oleh anak usia 13 tahun yang mengendarai mobil. Di usia itu mestinya anak disibukkan dengan belajar agama dan akhlaq. Siapa yang rugi? Ternyata semua rugi, orang tua rugi, korban juga rugi, anak yang bersangkutan juga rugi. Ini adalah buah dari kasih sayang berlebihan, yang berujung pada tragedi yang memilukan.
Dalam kitab Ihya’ Ulumid Din, Imam Ghazali pernah menyebutkan bahwa pada tujuh tahun pertama (usia 1-7 tahun) anak menjadi hiasan penghibur bagi orang tua, pada tujuh tahun kedua (usia 8-14 tahun) anak menjadi pembantu orang tua, dan yang harus diwaspadai pada tujuh tahun ketiga (usia 15-21 tahun) anak berpotensi menjadi musuh sekaligus bisa kawan bagi orangtuanya. Oleh karena itu, kita harus berani berkorban harta demi pendidikan anak-anak kita, kita juga harus berkorban waktu demi mengawasi pergaulan anak-anak kita dan kita juga harus berkorban tenaga demi mengarahkan mereka menuju hal-hal positif yang diridhoi Allah swt.
Yakinlah bahwa pengorbanan kita, tidak akan pernah sia-sia apapun hasilnya. Allah berjanji akan mempertemukan kita kembali dengan anak-anak kita di akherat apabila mereka tetap beriman pada Allah dan menjalankan syariat Islam secara baik. Amiin..
 Allah berfirman:
tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä öNåk÷Jyèt7¨?$#ur NåkçJ­ƒÍhèŒ ?`»yJƒÎ*Î/ $uZø)ptø:r& öNÍkÍ5 öNåktJ­ƒÍhèŒ !$tBur Nßg»oY÷Gs9r& ô`ÏiB OÎgÎ=uHxå `ÏiB &äóÓx« 4 @ä. ¤ÍöD$# $oÿÏ3 |=|¡x. ×ûüÏdu ÇËÊÈ  
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.(Atthhur, 21)

3. Kepedulian Ibrahim pada kesejahteraan anak dan keluarga
Nabi Ibrahim as adalah sosok seorang bapak yang baik, dan suami yang bertanggung jawab. Demi membahagiakan keluarganya, Nabi Ibrahim as rela merantau ribuan kilometer dari Palestina ke Mesir, dan itu dilakukan beberapa kali meskipun kondisi alam yang tandus dan panas. Sebagaimana diungkapkan dalam doa Nabi Ibrahim as:
!$uZ­/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉL­ƒÍhèŒ >Š#uqÎ/ ÎŽöxî ÏŒ ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ­/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& šÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍköŽs9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ  
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.(Ibrahim, 37)

Semoga Allah memberikan kemampuan pada kita untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim dan juga utusan-utusan Allah yang lain agar hidup kita, kondisi anak kita, keadaan keluarga kita menjadi lebih baik, amin ya robbal alamin.

برك الله لي ولكم
الخطبة الثانية :
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمسلمين وجعل في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى. اعلموا أن الله أمركم بدأ فيه بنفسه وثنى بملائكته المسبحة بقدسه وقال تعالى إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اللهم صل وسلم على سيدنا وشفيعنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين سيدنا أبي بكر الصديق وعمر وعثمان وعلي وعن كل الصحابة والتابعين وتابعي التابعين ومن تبعهم إلى يوم الدين وعلينا معهم برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات ياضي الحاجات برحمتك يا أرحم الراحمين.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar