Rabu, 11 September 2013


Dari hasil pengumpulan data, pendeskripsian dan pembahasan tentang pengembangan pembelajaran agama Islam pada lembaga PAUD di desa Cibedug, penulis menarik beberapa kesimpulan yang beracuan pada rumusan masalah penelitian.

PUDARNYA PESONA CLEOPATRA

 ...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal.” Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu” kata ibu.

KETUKAN PINTU DI MALAM PENGANTIN



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Kisah seorang gadis muslimah yang menjaga kehormatannya, menutup wajahnya dengan cadar, komitmen dengan agamanya dan begitu mulia budi pekertinya. Dengan karunia dan pengaturan-Nya, Allah lalu mengaruniakannya dengan seorang pria muslim tanpa ia harus menyingkap wajah dan kedua tangannya, atau anggota tubuhnya yang lain sebagaimana 
yang dilakukan oleh sebagian pemudi hari ini yang mengaku modern, berbicara bebas, tersenyum dan tertawa di depan kaum pria tanpa beban sama sekali...

Bagaikan Sebuah Bangunan



Analogi kedua yang disampaikan Rasulullah tentang Ukhuwah islamiyah selain seperti satu tubuh adalah, bahwa persaudaran sesame muslim itu laksana sebuah bangunan dimana satu sama lain saling menguatkan. Sehingga umat Islam bisa berdiri dengan kokoh, gagah, aman, nyaman, dan cantik. Sehingga menarik siapapun untuk tinggal di dalamnya. 

Religiousitas Sepak Bola




Kurang lebih tidak sampai satu tahun lagi, milyaran pasang mata sejenak berpadu pandangan ke lapangan sepak bola di Negeri Brazilia, yang barangkali selama ini tidak pernah sekalipun mereka tengok, bahkan ketika melihat peta dunia. Dalam hitungan 30 hari , ratusan pemilik kaki-kaki “ajaib” akan beradu kemampuan di medan hijau.

Fathul Kutub






Fathul Kutub, adalah sebuah program pendidikan di kelas Lima dan Enam Pondok Modern Gontor. Menurut Alm. KH Imam Badri, kegiatan ini salah satu tujuannya adalah untuk menjawab tudingan pesantern Salaf bahwa anak-anak Gontor itu tidak bisa buka Kitab Kuning. Kata beliau, dulu tuduhan ini sering sekali terdengar. Karena anak-anak Gontor sama sekali “tidak bisa” membaca kitab kuning itu, karena cara membacanya yang satu kata-demi sati kata dibimbing oleh seorang Guru. Contohnya begini :